Putu Cahyani dan Komang Lestari telah berteman lama sekali. Sejak belum bersekolah, mereka sering menghabiskan waktu di sore hari untuk bermain bersama. Semua tahu bahwa Putu Cahyani dan Komang Lestari tak terpisahkan. Persahabatan mereka tetap terjalin erat sampai kini mereka duduk di kelas 6, di sekolah yang sama.
Dulu, banyak teman yang meragukan bahwa persahabatan Putu Cahyani dan Komang Lestari akan bertahan lama, karena latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Putu Cahyani adalah anak seorang pengrajin masker kain endek yang sukses. Walaupun usaha orang tua Putu Cahyani di mulai dengan membuat masker kain endek sendiri, kemudian memiliki beberapa pegawai, sekarang usaha orang tua Putu Cahyani sudah berkembang sangat pesat. Mereka sudah memiliki beberapa cabang toko masker kain endek di kota untuk memasarkan masker kain endek karya mereka. Pegawainya juga semakin banyak.
Sementara Komang Lestari, adalah anak seorang penjual kue yang sederhana. Ketika kecil dulu, tiap sore Komang Lestari ikut ibunya menjajakan kue kepada para pekerja di tempat pengerajin pembuatan masker kain endek milik orang tua Putu Cahyani. Di sanalah Putu Cahyani berkenalan dengan Komang Lestari. Waktu kecil dulu, mereka sangat menikmati saat-saat itu. Mereka membiarkan orang tua mereka sibuk dengan urusan pekerjaan, sementara mereka asyik saja bermain menghabiskan sore. Namanya anak-anak, perbedaan latar belakang pun tak dirisaukan. Permainan mereka tetap saja asyik. Petak umpet, kelereng, jual-jualan, dan masak-masakan.
Tetapi, yang membuat persahabatan mereka bertahan lama adalah sikap Putu Cahyani dan Komang Lestari yang saling menghargai satu sama lain. Putu Cahyani tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Komang Lestari. Bukan hanya Komang Lestari yang bermain ke tempat pengerajin masker kain endek Putu Cahyani, tetapi Putu Cahyani pun tak sungkan bermain ke rumah sederhana milik keluarga Komang Lestari. Ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Komang Lestari. Memang, ibu Komang Lestari pandai memasak. Namanya juga penjaja kue, pasti ia pandai juga membuat aneka masakan. Putu Cahyani justru senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Komang Lestari. Acara makan bersama yang selalu ramai penuh cerita, karena semua hadir dengan kisah masing-masing.
Begitupun ketika Komang Lestari bermain ke rumah Putu Cahyani, tidak dirasanya minder sedikit pun. Ayah dan ibu Putu Cahyani tidak pernah juga memperlakukan Komang Lestari secara berbeda karena Komang Lestari anak penjaja kue. Santai saja, Komang Lestari membaca-baca koleksi buku cerita Putu Cahyani di kamarnya ketika Putu Cahyani sedang melakukan hal lain. Kadang-kadang Komang Lestari pun ikut membantu ketika Putu Cahyani harus melipat-lipat masker kain endek dan memasukkannya ke dalam plastik sebelum siap dikirim ke toko. Komang Lestari kagum dengan Putu Cahyani dan keluarganya. Walaupun punya banyak pegawai, Putu Cahyani dan saudara-saudaranya tetap terlibat untuk membantu usaha orang tuanya, membantu sesuai usia dan kemampuan. Terlihat bahwa mereka meraih sukses memang karena kerja keras.
Baca juga cerpen yang berjudul Si Jago yang Sombong!
Itulah sahabat, tak ada kata-kata yang perlu diucapkan untuk menyatakan sayang pada sahabat. Hanya diperlukan sikap yang tulus, tak pandang perbedaan, saling menghargai, dan saling belajar. Rasa sayang yang tulus pada sahabat akan membentuk pertemanan yang indah dan tak terpisahkan.
0 comments:
Posting Komentar