Cara Membaca Puisi yang Baik dan Benar | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Rabu, 17 Maret 2021

Cara Membaca Puisi yang Baik dan Benar

Cara Membaca Puisi yang Benar
Puisi merupakan karya sastra yang mengandung irama indah yang dihasilkan dari penyusunan kalimat. Puisi juga memiliki syarat tertentu untuk dikatakan sebagai puisi. Sebab, keindahan di dalamnya bukan hanya mencurahkan perasaan, namun juga memiliki unsur seni yang kuat dari penyusunan kalimatnya.

Puisi kini terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan modern. Puisi lama masih terikat pada rima, bait, dan jumlah baris. Selain itu, puisi lama adalah pantun dan syair. Sedangkan puisi modern tidak terikat pada jumlah baris, bait atau rima di dalam penulisannya. Dengan kata lain bebas.

Karya sastra puisi ini memang banyak sekali pengertian dan definisi dari para penyair. Namun tujuannya tetap sama, yaitu menunjukkan bahwa puisi merupakan karya sastra yang harus menggunakan keindahan bahasa. Termasuk salah satunya metafora.

Untuk membaca puisi dengan benar ada hal-hal yang harus diperhatikan. Antara lain sebagai berikut:
1. Intonasi dan artikulasi yang jelas ketika membaca puisi
Intonasi, yaitu tinggi rendahnya nada pada kalimat yang menekankan pengucapan pada kata-kata tertentu, sehingga menghasilkan keindahan yang didengar oleh penonton. Seperti misalnya pada pengucapan kalimat puisi “… maka hanya ada satu kata. Lawan!” Dalam pengucapan demikian, artikulasi dan intonasinya juga harus tepat, agar pengucapan tersebut membangunkan rasa semangat.

Artikulasi merupakan pengucapan kata secara jelas sehingga menghasilkan bunyi bahasa yang bisa didengar oleh penonton. Mengucap kata yang jelas pastinya dengan cara membuka mulut dan mengeluarkan suara agar suara terdengar jelas.

Seperti misalnya ketika mengucapkan huruf-huruf vokal, ketika anda mengucap huruf “A” maka bukaan mulut melebar, sedangkan mengucap huruf “U” bukaan mulut sedikit dan bibir agak monyong ke depan.

2. Mimik atau ekspresi yang digunakan tepat sesuai dengan isi puisi
Ekspresi ini merupakan suatu bentuk penjiwaan perasaan ketika anda membaca puisi. Dan mimik adalah raut wajah yang menggambarkan isi dalam puisi beserta penjiwaannya.

Kedua hal ini sangat penting bagi keindahan puisi ketika membacanya. Karena merupakan peran pendukung, agar puisi jadi makin matang ketika dibaca. Maka dari itu, pembaca puisi mesti bisa untuk mengekspresikan dan menyesuaikan mimik wajah dengan tulisan.

Ketika puisi yang dibawakan memiliki ekspresi yang semangat, maka harus dibaca demikian. Begitu juga dengan puisi sedih, maka harus dibaca sedih agar penoton mendapatkan pesan yang pembaca sampaikan.

3. Menggunakan bahasa tubuh yang tepat ketika membaca puisi
Gerak tubuh merupakan pelengkap dari pembacaan puisi. Kenapa begitu? Ya, bayangkan saja, kalau hanya ekspresi tanpa gerak tubuh.

Seperti bicara saja, anda bicara dengan orang lain pasti ada gerak tubuh, walaupun hanya sedikit. Itu merupakan reflek. Tapi kalau dalam puisi, anda harus menciptakan gerak tubuh yang sesuai dengan isi puisi.

Ketika anda membaca puisi ini di depan penonton, tubuh anda mesti bergerak. Paling tidak, mengangkat satu tangan, itu merupakan gerak tubuh. Sehingga penonton akan mendapatkan suasana dari puisi yang anda bacakan.

4. Menggunakan irama
Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata.

5. Pemenggalan/jeda harus tepat
Arti tanda jeda/pemenggalan kata kalimat puisi adalah agar memperjelas makna. Dalam membaca puisi, kita harus memahami tentang jeda. Tanda jeda sangat dibutuhkan untuk menentukan pemenggalan kata. Makna kata dapat berarti lain, jika pemakaian tanda jeda tidak tepat.

Beberapa contoh tanda jeda dan penggunaannya yaitu sebagai berikut :
  • Tanda satu garis miring (/) menyatakan jeda.
  • Tanda dua garis miring (//) menyatakan berhenti
  • Tanda tiga garis miring (///) menyatakan hentian yang terakhir
  • Tanda koma (,) menyatakan pembacaan dari suatu baris belum selesai
  • Tanda titil (.) menyatakan pembacaan dari suatu baris sudah selesai

6. Pengaturan pernapasan sehingga ada penekanan pada bagian puisi tertentu
Pengaturan napas menjadi sangat penting terutama jika puisinya memiliki larik yang cukup panjang. Sebab ketika kita mengeluarkan gerak tubuh, otomatis menguras sedikit napas kita.

Pengaturan napas ketika membaca puisi juga berkaitan dengan intonasi dan artikluasi. Karena dengan kaitannya itu, ketika kita dapat mengatur napas, maka bunyi yang keluar pun terdengar jelas.

Selain itu, pernapasan juga digunakan untuk membuat jeda berhenti sejenak, atau membuat napas menjadi terengah-engah. Misalnya dalam pembacaan puisi sedih, pasti anda sudah pernah lihat. Membuat napas terengah-engah dan tangan memegang dada

7. Makna Puisi
Tak lupa yang terakhir ini, memahami makna puisi. Jika anda ingin membacakan puisi tertentu, anda harus memahami makna puisi tersebut. Paling tidak, anda paham kapan dan untuk apa puisi itu dibuat. Makna puisi berkaitan dengan keseluruhan poin yang ada di atas. Mengapa demikian? Karena puisi itu misterius. Kita bisa menebak artinya, tapi belum tentu itu yang dimaksud oleh penulis.

Puisi memiliki makna yang berlapis dan kadang bersifat imajinatif. Maksudnya adalah, dalam setiap frasa tentu memiliki makna yang luas, yang jauh dari dugaan kita. Maka dari itu kita mesti memahami makna sebuah puisi dengan cara membedah secara bahasa.

8. Percaya diri atau membangun mental yang baik
Setelah paham akan pergerakan tubuh dalam membaca puisi, selanjutnya kita menguatkan mental. Hal ini berguna agar ketika membaca puisi tidak terjadi demam panggung.

Maksudnya adalah kondisi dimana kita canggung dalam bicara, dalam beraktivitas di atas panggung, atau di depan penonton bahkan depan kamera ketika kegiatan dilakukan secara daring melalui rekaman gawai pintar. Demam penggung memang terlihat sepele bagi kita, tapi sebetulnya itu bisa menurunkn kualitas anda dalam berpenampilan apa pun di depan.

Tentu saja, ketika anda demam panggung kemudian melakukan hal yang salah, itu akan membuat anda malu. Maka dari itu diperlukan latihan sebelum tampil.

Cara terbaik untuk mempercepat percaya diri atau peningkatan demam panggung, sering-seringlah berlatih membaca puisi di depan teman anda jika sedang berkumpul. Selain itu berlatih di depan cermin atau kamera juga menjadi pilihan terbaik. Dengan begitu anda akan lebih percaya diri ketika berdiri di hadapan banyak orang.

Terima kasih sudah berkunjung di halaman blog ini serta membaca cara membaca puisi yang baik dan benar. Semoga isi halaman blog ini menginsfirasi dan menjadi referensi belajar yang positif. Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat. Semoga bertambah cerdas dan berkarakter!

Contoh kiriman seorang siswa yang membaca puisi!
Ida Bagus Gede Wiswambara Keniten

0 comments:

Posting Komentar