Cerita Fiksi: Kelinci dan Ayam Pemalas | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Kamis, 22 April 2021

Cerita Fiksi: Kelinci dan Ayam Pemalas

Bersih pangkal sehat, itulah untaian ungkapan motivasi untuk menyadarkan kita semua agar lebih memperhatikan keadaan lingkungan sekitar kita. Dengan terjaganya kebersihan diri dan lingkungan, tentu semua kuman akan menjauh. Hal inilah yang akan membantuk tubuh kita bebas dari penyakit.

Tindakan disiplin akan kesahatan berdampak pada diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan diri untuk membersihakan sampah dan kotoran juga akan menularkan kesadaran postif bagi orang disekitar. Dengan hal itu, lingkungan terdekat juga akan ikut terbebas dari penyakit.

Malas dan selalu menularkan hal-hal yang kurang baik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Tidak ada manfaatnya jika hal itu terus kita lakukan. Berikut disajikan cerita fabel insfirasi yang dapat disimak dan kalian petik amanat dari uraian cerita fiksi ini. Selamat membaca!
Cerita Fiksi: Kelinci dan Ayam Pemalas
cerita fiksi

Di ceritakan pada musim hujan berlangsung sangat lama. Udara pun terasa dingin, tanah pun menjadi sangat becek. Sampah dan kotoran berserakan dimana-mana.

‘’Hari ini udara sangat dingin.’’ ujar Kelinci sulung sambil merapatkan tubuhnya di sudut gua karena kedinginan.

Kelinci sulung sama sekali tidak peduli meskipun tempat tinggalnya sangat kotor. Hari itu ia malas untuk membersihkan sampah yang berada disekitar gua. Setelah beberapa hari, kondisi pun tidak berubah. Sampah-sampah masih berserakan dan musim hujan pun tidak usai. Suatu hari, Kelinci sulung seharian tinggal didalam gua. Tubuhnya menggigil karena kedinginan. Ia pun jatuh sakit.

‘’Kak, ayo kita pergi bersama untuk mencari makanan?’’ Ajak sang adik menunggu didepan gua.

‘’Aku sedang sakit, aku sangat kedinginan. Sebaiknya kau mencari makanan sendiri dan tolonglah bawakan rumput untukku.’’ Jawab Kelinci sulung.

‘’Baiklah. Hmm, pantas saja kau sakit. Lihatlah disekitarmu! Kotor dan penuh sampah. pasti banyak sekali penyakit didalamnya. Sebaiknya kau kembali pulang kerumah. Tunggulah disini, aku akan pergi mencari rumput’’ Ujar sang adik.

Kelinci sulung sangat senang tinggal di dalam gua. Kedua Kelinci bersaudara itu memiliki sifat yang berbeda. Kelinci sulung sangat jorok. Sedangkan, sang adik. Ia sangat bersih dan rajin membersihkan sampah-sampah yang berserakan. Pada saat Kelinci bungsu sedang mencari makanan, ditengah jalan. Ia bertemu dengan Ayam Jago. Ayam jago menanyakan dimana kakaknya. Karena, biasanya kedua Kelinci itu pergi mencari makanan bersama. Kelinci Bungsu langsung menjawab bahwa kakaknya sedang sakit. Ternyata, kabar tentang Kelinci sulung sakit menyebar dengan sangat cepat.

‘’Hei, Katak! Apa kamu sudah tahu kabar tentang Kelinci bungsu sedang sakit?’’ tanya Ayam Jago.

‘’Belum, ada apa dengan Kelinci sulung?’’ katak bertanya balik.

‘’Kelinci Sulung menderita penyakit yang menular dan berbahaya.’’ Ujar Ayam Jago.

‘’Hah? Apa yang kau katakan benar? Jangan menyebarkan berita bohong!’’ sahut Katak.

‘’Kau tidak percaya? Baiklah, tidak apa-apa. Tapi kau bisa tanyakan langsung pada Kelinci Bungsu. Ia mengatakan langsung padaku.’’ Jawab Ayam Jago.

Suatu hari, Katak pun bertemu dengan Kelinci Bungsu. Ia sangat penasaran dengan kabar yang bawa oleh Ayam Jago dan langsung menanyakannya kebenarannya.

‘’Hei Kelinci Bungsu, apa benar Kelinci sulung menderita penyakit yang menular dan berbahaya?’’ tanya Katak penasaran.

‘’Tidak, ia memang sakit. Namun, penyakitnya sama sekali tidak menular. Siapa yang mengatakan seperti itu?’’ sahut Kelinci Bungsu menjelaskan.

‘’Ayam Jago yang sudah mengatakannya padaku. Ia pun sudah memberitahukan berita ini pada seluruh penghuni hutan ini.’’ Ujar Katak.

Beberapa hari kemudian, Kelinci Sulung kembali sehat. Namun, ia sangat sedih. Karena, setiap kali ia bertemu dengan binatang lainnya. ia selalu dijauhi dan diejek.

‘’Hei, lihatlah ada Kelinci Sulung. Jangan dekat-dekat dengannya. Kalian bisa tertular penyakit yang berbahaya.’’ Seru Monyet memperingati teman-temannya.

‘’Kelinci Sulung, sebaiknya kau cepat pergi dari sini! Kami tidak mau tertular penyakit.’’ Sambung Tupai.

‘’Penyakitku sama sekali tidak tertular. Lagi pula, aku sudah sembuh. Tapi, jika kalian takut, aku akan pergi dari sini’’ ujar Kelinci sulung sambil melompat pergi.

Kabar tentang Kelinci Sulung pun terdengar oleh Harimau. Suatu pagi, Harimau pun menemui Kelinci sulung. Saat itu, kedua Kelinci bersaudara itu sedang bersama dan membersihkan sampah yang berserakan disekitar tempat ini.

‘’Kelinci Sulung, apa benar kau terkena penyakit yang menular? Tanya Harimau.

‘’Tidak, kemarin aku memang sakit. Tapi, penyakitku sama sekali tidak menular.’’ Jawab Kelinci Sulung.

‘’Sebenarnya, Kelinci sulung sakit karena gua ini sangat kotor. Semua binatang pun pasti sakit jika malas membersihkan tempat tinggalnya.’’ Sambung Kelinci Bungsu.

‘’Oh begitu. Baiklah, kalian lanjutkan membersihkan sampah-sampah ini.’’ Kata Harimau meninggalkan kedua Kelinci tersebut.

Setelah Harimau pergi, mereka berdua meneruskan pekerjaannya untuk membersihkan sampah-sampah.

‘’Gara-gara sampah ini, aku dijauhi dan dituduh menderita penyakit yang menular.’’ Ujar Kelinci sulung sedih.

‘’Benar sekali. Tapi, untung saja kau tidak diusir. Setelah kejadian ini, kau harus rajin untuk membersihkan tempat tinggalmu.’’ Ujar sang adik.

Kedua Kelinci tersebut sudah selesai membersihkan sampah-sampah pada saat hujan turun dengan lebat. Kedua Kelinci itu pun masuk kedalam gua yang sudah bersih dan nyaman. Pada suatu pagi, tidak terdengar suara Ayam Jago berkokok. Padahal, setiap hari ia selalu membangunkan seluruh penghuni hutan. Ternyata, Ayam Jago sakit. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya menggigil kedinginan.

‘’Ada apa denganku? Tubuhku menggigil seperti ini.’’ Ujar Ayam Jago mengeluh.

‘’Apa yang terjadi denganmu? Apakah kau sakit?’’ Tanya Kelinci Bungsu.

‘’Aku tidak tahu badanku sangat gemetar. Kepalaku sangat terasa berdenyut-denyut.’’ Jawab Ayam Jago.

‘’Kau benar-benar sakit. Jangan-jangan penyakitmu ini menular.’’ Ujar Kelinci Bungsu menakut-nakuti.

Pada saat itu, kebetulan Monyet mendengar percakapan Kelinci Bungsu dan Ayam Jago.

‘’Pantas saja tadi pagi, aku tidak mendengar kau berkokok. Ternyata kau sakit. Kau pasti sudah tertular penyakit Kelinci sulung.’’ sambung Monyet.

‘’Mungkin juga, aku yang sudah menyebarkan kabar tentang Kelinci sulung yang sedang menderita sakit menular yang berbahaya.’’ Ujar Ayam Jago mengaku.

Kelinci Bungsu dan Monyet hanya tersenyum.

‘’Benar, penyakit yang ditularkan Kelinci Sulung adalah sifat malasnya. Kamu tidak akan sakit jika kandangmu selalu bersih. Sebaiknya kau membersihkan sampah-sampah ini.’’ sahut Monyet.

‘’Benar yang dikatakan Monyet, kemarin Kelinci sulung sakit karena ia malas membersihkan tempat tinggalnya itu.’’ tambah Kelinci Bungsu.

Ayam Jago hanya menunduk malu mendengar yang diucapkan Monyet dan Kelinci Bungsu. Akhirnya, Ayam Jago menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada Kelinci Sulung.

Temukan cerita inspiratif terbaik kami lainnya pada postingan berikut ini:

Cerita dengan judul "Cerita Fiksi: Kelinci dan Ayam Pemalas" merupakan cerita fiksi yang tokoh dan jalan ceritanya merupakan khayalan semata. Cerita tersebut bertujuan agar menjadi cerminan moral dalam berprilaku sehari-hari di dunia nyata baik dalam berpikir, berkata, maupun berprilaku.

Jika kalian sudah membaca cerita fiksi tersebut, siapa saja tokoh yang diceritakan?

2 komentar:

  1. Kelinci ayam monyet dan katak

    BalasHapus
  2. Tokoh tokoh yg ada di cerita di atas adalah : kelinci sulung dan adik nya kelinci bungsu, ayam jago, katak, dan monyet

    BalasHapus