Soft Skill Sebagai Faktor Utama Kesuksesan | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Rabu, 21 April 2021

Soft Skill Sebagai Faktor Utama Kesuksesan

Soft Skill Sebagai Faktor Utama Kesuksesan
Kecerdasan Emosional
Kesuksesan seorang anak menjadi harapan semua orang tua. Beragam cara dilalui agar mewujudkan masa depan yang cerah. Mulai dari anak dalam kandungan sampai dewasa diberikan bimbingan dan pendampingan oleh kedua orang tua. Pemberian asupan gizi dan nutrisi yang mempuni tetap dilakoni. Pendidikan yang terjamin dan pasilitas yang mendukung tentu menjadi pertimbangan alternatif.

Semua orang hanya bisa berusaha sekuat tenaga namun tetap kehendak-Nya yang menentukan. Orang tua dan anak hanya bisa berdoa dan berusaha. Akan tetapi usaha yang dilakukan tentu akan membuahkan hasil yang memuaskan. Semua orang tau bahwa doa saja tidaklah cukup untuk mewujudkan kesuksesan. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengandalkan usaha yang keras saja tanpa melibatkan doa (peran Tuhan) tentu kesuksesan yang diraih tidak akan bertahan lama.

Sukses tidak hanya ditentukan oleh nilai ijazah atau peringkat saat di bangku sekolah. selain itu sukses juga tidak ditentukan oleh sekolah unggulan tempat dulu menimba ilmu. atau juga seseorang yang memiliki IQ yang tinggi/superior. 

Lalu, apa saja yang menjadi faktor utama penentu kesuksesan?

Ternyata kesuksesan itu ditentukan oleh kemampuan soft skill. Soft skills adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, ketrampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

Berikut 10 faktor utama yang dapat menentukan kesuksesan seseorang. Hal ini ini di kemukakan oleh Thomas J. Stanley, Ph.D, penulis buku Millionaire Mind.
  1. Kejujuran (Being honest with all people) Sikap jujur menjadi norma yang harus dipegang teguh oleh setiap individu. Kejujuran adalah akar kepercayaan. Begitu mahal harganya. Rentan membuat seseorang terjatuh. Semakin dipercaya akan sebuah tanggung jawab, semakin banyak hak (imbalan) yang bisa kita peroleh. Di dunia kerja, ataupun dalam bisnis, semakin dipercaya oleh atasan atau klien, maka peluang untuk meniti karir atau mengembangkan bisnis akan terbuka lebar, dan kesuksesan akan menghampiri Anda .
  2. Disiplin keras (Being well-disciplined) Disiplin erat kaitannya dengan manajemen waktu dan konsistensi terhadap langkah-langkah mencapai tujuan atau visi ke depan. Ada banyak godaan saat kita akan melangkah. Terkadang lingkungan sekitar menjadi sumber yang mengalihkan fokus terhadap langkah mewujudkan visi. Dengan menanamkan sikap disiplin, setiap langkah kita akan fokus mencapai target. Perlahan dan pasti target yang selalu ditetapkan akan mengantarkan pada pencapaian sukses yang ingin diraih.
  3. Mudah bergaul (Getting along with people) Cara kita berinteraksi dengan orang lain dalam hidup adalah salah satu faktor penting untuk mencapai kesuksesan. Masing-masing pribadi punya goal achievements yang berbeda satu sama lain. Orang-orang di sekitar kita bisa menjadi penolong, atau bahkan penghambat dalam meraih kesuksesan. Harus ada semacam filter dalam diri kita. Jangan sampai pengaruh negatif menghambat langkah mencapai tujuan. Memperbanyak networking juga akan memperkaya ide, dan bukan tidak mungkin terjalin banyak kerjasama yang akan mendukung meraih sukses.
  4. Dukungan pendamping (Having a supportive spouse) Dukungan yang sangat berarti adalah dukungan yang berasal dari orang terdekat. Selain keluarga, pasangan adalah orang terpenting yang mampu memberikan dukungan besar bagi kesuksesan anak. Studi yang dilakukan Washington University di St. Louis menemukan bahwa, pasangan hidup yang saling mendukung mampu menciptakan hubungan yang harmoni, saling melengkapi kemampuan, dan mampu meningkatkan prestasi kerja, sehingga peluang untuk mencapai kesuksesan akan terbuka lebar.
  5. Kerja keras (Working harder than most people) Bekerja keras memang bukan menjadi jaminan mendatangkan kesuksesan. Tetapi akan ada hasil yang membedakan pribadi pekerja keras dan yang tidak, termasuk bagaimana kita mensyukuri segala pencapaian atas usaha dan kerja keras. Bekerja lebih keras dari orang lain berkait erat dengan keinginan dan kedisiplinan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam diri Anda.
  6. Kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business) Karir ataupun bisnis adalah sumber kekuatan finansial. Jika ingin sukses wajib untuk menumbuhkan rasa cinta dan loyalitas pada pekerjaan yang kita tekuni. “Karyawan dapat memberikan performa luar biasa bahkan 100% kinerjanya jika mereka loyal terhadap perusahaan,” kata Joyce Gioia dari The Herman Group, konsultan yang berbasis di Greensboro, North Carolina. Jadi ketika bekerja atau menjalankan bisnis, pastikan untuk mencintai apa yang akan Anda kerjakan. Agar performa dan kinerja maksimal, sehingga menghasilkan kesuksesan yang juga maksimal pastinya.
  7. Kepemimpinan (Having strong leadership qualities) Faktanya, tonggak sebuah kesuksesan memang dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan yang baik, termasuk bagaimana memimpin diri sendiri. Setiap orang pasti memiliki jiwa leadership, tergantung bagaimana memupuk dan menjadikannya mengakar pada tiap individu. Seseorang yang memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat, akan lebih mudah menentukan visi, tujuan, dan tindakan terstruktur yang sangat bisa dipertanggungjawabkan. Kualitas kepemimpinan yang baik dalam diri seseorang, mampu memandunya untuk menghasilkan sebuah pemikiran dan periaku yang akan menjadi habit (kebiasaan/budaya) dalam kesehariannya.
  8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality) Pribadi yang kompetitif pantang menyerah, terutama dalam mengalahkan ego dan kekurangan dirinya. Memiliki jiwa pembelajar. Bagi pribadi seperti ini, kompetisi mampu mendorongnya untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dalam mencapai target. Tiap target dan pencapaian yang diraih merupakan anak tangga menuju pintu kesuksesan. Semakin sering memacu diri untuk berkompetisi dan mencapai hasil terbaik, maka kesuksesan akan semakin cepat diraih.
  9. Hidup teratur (Being very well-organized) Hidup teratur bukan berarti hidup dengan rutinitas membosankan. Beberapa rutinitas seperti bangun pagi lebih awal misalnya, akan memberikan waktu lebih untuk Anda menyiapkan diri menjalani hari. Disamping itu membuat jurnal dan daftar pencapaian, akan membantu untuk fokus pada tiap langkah mencapai kesuksesan, dan yang tak boleh terlewatkan adalah menjalaninya dengan senang hati.
  10. Kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products) Kesuksesan tak bisa lepas dari ide dan inovasi. Setidaknya Anda bisa meneladani bagaimana Colonel Sanders menjual ide “11 Rempah Rahasia KFC”, dan inovasi Steve Jobs untuk sentuhan artistiknya pada Apple. Memiliki ide saja tak cukup tanpa diimbangi kemampuan untuk menjualnya. Menghasilkan inovasi dari sebuah ide yang cemerlang harus diikuti dengan kemauan untuk hidup di dalam ide itu sendiri, dan menjualnya. Kemauan keras untuk live in a brand sebagai wujud sebuah ide, akan memudahkan Anda untuk melakukan branding atas ide yang dihasilkan.
Masih banyak deretan utama penentu kesuksesan anak selanjutnya. Dengan adanya ulasan faktor utama tersebut bukan berarti mengesampingkan pendidikan formal di sekolah. Pendidikan itu sangat penting sebagai proses mendewasakan pikiran, pengalaman dan melatih keterampilan diri. Proses tersebut tidak hanya diperoleh dari sekolah saja, melainkan dibutuhkan peran orang tua, keluarga dan orang sekitar. 

Sebagai orang tua hendaknya memberikan dukungan yang penuh terhadap kemauan dan kemampuan seorang anak. Hal tersebut harus dapat dikenali sejak dini (usia anak masih kecil, SD atau SMP). Fokus terhadap pengembangan kemampuan anak yang sudah digemari. Berikan fasilitas yang memadai untuk mendukung kemampuan seorang anak. Karena dukungan doa dan verbal tidaklah cukup, melainkan harus dengan penuh dan iklas (all out).

Banyak anak yang gagal atau tidak bisa mengembangkan potensi dirinya. Salah satunya disebabkan karena tranfer dukungan orang tua yang keliru. beberapa orang tua memaksakan kehendak anaknya untuk mengikuti saran atau kemauan kedua orang tuanya. Anggapan orang tua seperti ini diyakini akan menjamin keberhasilan seorang anaknya karena sudah mempersiapkan dari sisi ekonominya sampai koneksi (hubungaan pertemanan antar orang tua). Hal tersebut justru akan menimbulkan penyesalan dikemudian hari. 

Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa kesuksesan seorang anak ditentukan oleh pendidikan soft skill dan peran positif orang tua.

Jadilah Siswa dan Orang Tua yang Cerdas Berkarakter.

0 comments:

Posting Komentar