Cerita Fiksi Rakyat Bali : Kisah I Karta dan Anaknya Ular | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Selasa, 20 April 2021

Cerita Fiksi Rakyat Bali : Kisah I Karta dan Anaknya Ular

Cerita Fiksi Rakyat Bali : Kisah I Karta dan Anaknya Ular
cerita fiksi dari Bali
Dikisahkan zaman dahulu pada suatu daerah di Bali, hiduplah seorang pria bernama I Karta.

Dia telah menikah selama 10 tahun tetapi tidak juga dikaruniai seorang anak.

Pada suatu saat istrinya hamil.

Hal ini membuat I Karta sangat bahagia. Namun setelah beberapa bulan, perut istrinya kembali ke ukuran normal.

Itu terjadi berkali-kali dan dia meminta bantuan dukun tetapi dukun tidak bisa berbuat apa-apa.

Suatu hari, ketika istrinya yang hamil sedang mencuci di sungai, dia merasakan sesuatu jatuh dari tubuhnya ke sungai, tetapi dia mengabaikannya dan terus mencuci.

Setelah itu, ukuran perutnya berubah ke ukuran normal.

Di rumah, dia menceritakannya kepada suaminya.

“Mungkin para dewa tidak ingin kita punya anak,” kata I Karta.

Seperti biasa, mereka membiarkannya berlalu, dan selama 10 tahun berikutnya istri I Karta tidak hamil lagi.

10 tahun kemudian, seorang wanita sedang mencuci di sungai mendengar seseorang bernyanyi tetapi mereka tidak melihat siapa pun.

“Hai wanita yang sedang mencuci. Beritahu ayahku I Karta ... Bahwa Wanejaya sudah dewasa ... dan ingin segera di upacarai menek bajang (upacara adat untuk anak menginjak remaja”

Para wanita yang ketakutan memberi tahu I Karta apa yang mereka alami.

Pada awalnya I Karta mengabaikannya.

Namun kejadian tersebut terjadi lagi dan akhirnya dia membuat ritual menek bajang sederhana, tanpa ada anak laki-laki yang benar-benar remaja.

15 tahun kemudian, para wanita yang sedang mencuci mendengar seseorang bernyanyi lagi. Kali ini mereka tidak takut.

“Hai wanita yang sedang mencuci. Beritahu ayahku I Karta .. Bahwa Wanejaya sudah dewasa .. Dan ingin menikah”

I Karta kemudian mencari seorang gadis yang akan menjadi pengantin untuk putranya yang tidak nyata.

Dia membayar pengantin wanita dan mengatur pernikahan.

Dia datang ke sungai dan berkata, “Siapapun kamu, jika kamu benar-benar anakku, datanglah pada hari pernikahanmu.”

Pada upacara pernikahan, seorang tamu melihat seekor ular besar merangkak ke rumah I Karta dan semua orang lari ketakutan.

Ular itu menjadi sangat kecewa dan menghilang di semak-semak.

Beberapa tahun kemudian, nyanyian itu terdengar lagi di sungai dan I Karta melakukan hal yang sama seperti sebelumnya tetapi kali ini dia mengancam pengantin wanita bahwa dia akan membunuhnya jika dia melarikan diri.

Pada upacara tersebut, ular itu muncul lagi dan semua orang lari termasuk I Karta dan istrinya.

Pengantin wanita berdiri di tempatnya, menunggu kematiannya. Ekor ular menyentuh jari kakinya, dan ia pergi ke sebuah ruangan.

Pengantin wanita mengikuti ular itu. Ular itu meminum sebotol tuak dan mabuk. Saat sedang tidur, kulitnya dikeluarkan dari tubuh.

Pengantin perempuan mengumpulkannya dan membakarnya di luar rumah. Abunya dikubur didalam tanah.

Ketika dia kembali ke kamar dia menemukan seorang pria tampan sedang tidur di tempat tidur.

“Sekarang kamu tidak akan menjadi ular lagi, dan aku akan menjadi istri setia kamu,” katanya.

Akhirnya I Karta dan istrinya memiliki seorang anak dan sekaligus seorang menantu. Dan mereka hidup bahagia.

Temukan cerita inspiratif terbaik kami lainnya pada postingan berikut ini:

Cerita dengan judul "Cerita Fiksi Rakyat Bali : Kisah I Karta dan Anaknya Ular" merupakan cerita fiksi yang tokoh dan jalan ceritanya merupakan khayalan semata. Cerita tersebut bertujuan agar menjadi cerminan moral dalam berprilaku sehari-hari di dunia nyata baik dalam berpikir, berkata, maupun berprilaku.

Bagimana karakter I Karta terhadap anaknya yang awalnya tidak nyata?

2 komentar:

  1. Awal tidak percaya.. tetapi ia tetap berusaha, dan ternyata memang benar bahwa ia memiliki seorang anak laki2

    BalasHapus
  2. Awal tidak percaya.. tetapi ia tetap berusaha, dan ternyata memang benar bahwa ia memiliki seorang anak laki2

    BalasHapus