Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan-Materi dan Soal Tema 2 St 2 Pb 5 dan 6 untuk Kelas 6 | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Selasa, 31 Agustus 2021

Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan-Materi dan Soal Tema 2 St 2 Pb 5 dan 6 untuk Kelas 6

Upaya mempertahankan kemerdekaan
Sejak dulu bangsa Indonesia terus mengedepankan pentingnya kerja sama serta persatuan dan kesatuan, khususnya dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. nah,,, apa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan di berbagai wilayah di Indonesia? yuk kita cari tau materinya berikut ini!

Salam Cerdas dan Produktif.
Kembali lagi sobat solusi menyapa insan cerdas yang kreatif dan adaptif! Semoga semua dalam keadaan sehat, percaya diri, dan berkarakter jujur.

Literasi dapat menumbuhkembangkan karakter dan pola pikir. Melakukan kegiatan ini sebelum pembelajaran dimulai sangatlah bagus dan dianjurkan. Kegiatan literasi ini cukup dilakukan 10-15 menit secara rutin setiap hari. Kegiatan ini selain menambah pengetahuan dan wawasan diri, juga menumbuhkan budaya membaca dan menulis, serta menumbuhkembangkan budi pekerti agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Membaca cerita fiksi dan informasi, motivasi, cerita bergambar, menulis pengalaman diri atau kegiatan lainnya yang positif merupakan contoh kegiatan literasi yang dapat dilakukan.

Baca juga cerita fiksi insfirasi yang berjudul Manfaat Jahe Merah Untuk Kesehatan

Sebelum pembelajaran daring dimulai, ingat dan budayakan terlebih dahulu melakukan kegiatan sembahyang (berdoa memohon keselamatan diri, keluarga dan alam sekitar), melakukan aksi kebersihan lingkungan rumah (menghindari terjangkitnya penyakit DBD) serta melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Topik Pembelajaran kali ini membahas Mutan Pelajaran Tematik Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) St 2 (Bekerja Sama Mencapai Tujuan) Pb 5 dan 6 Tentang Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan untuk kelas 6 SD, dengan penguasaan kompetensi dasar (KD):
PPKn KD. 3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya.
Bahasa Indonesia KD. 3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
IPS KD. 3.4 Memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera.
SBdP KD. 3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah.

"Percaya dirilah, karena setiap orang mempunyai kecerdasan dan karakternya masing-masing"

Tujuan Pembelajaran
Dengan membaca bahan ajar, berdiskusi, dan menggali informasi di berbagai sumber, peserta didik dapat memahami materi ajar dan mengembangkan kompetensi diri dalam penerapan kehidupan sehari-hari dengan tepat 

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Untuk lebih jelasnya simak dan pahami materi ajar berikut ini!
Selain membaca bahan ajar di blog ini, kalian juga bisa membaca di buku paket Tematik dan menggali informasi dari berbagai sumber.

Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) St 2 (Bekerja Sama Mencapai Tujuan) Pb 5 dan 6 Tentang Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan
Peristiwa terkait upaya mempertahankan kemerdekaan
Perjuangaan dari para pahlawan yang rela berkorban demi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Bahkan hingga berlanjut pada peristiwa-peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa adalah pertempuran besar pasca kemerdekaan Indonesia yang terjadi antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan Belanda dan Inggris atau sekutu di Ambarawa, Jawa Tengah. Peristiwa Ambarawa disebut juga dengan Palagan Ambarawa.

Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 November - 15 Desember 1945. Peristiwa Ambarawa dipicu oleh kedatangan pasukan Inggris di Semarang pada 20 Oktober 1945.

Pada awalnya, kedatangan pasukan Inggris disambut baik karena dinilai tak memiliki maksud buruk. Namun ternyata, tentara Inggris menunggu kedatangan Netherlands Indies Civiele Administration (NICA) untuk membebaskan tawanan perang.

Setelah tawanan perang dibebaskan, Inggris pun mempersenjatai mereka. Tentara sekutu itu juga melucuti senjata TKR.

TKR dan masyarakat Ambarawa pun marah besar. Situasi yang gaduh pun berujung pada pertempuran.

Letkol M. Sarbini mengerahkan pasukan untuk mengepung sekutu dari segala penjuru. Situasi ini sempat mereda saat Presiden Soekarno turun tangan menenangkan suasana dan memerintahkan untuk gencatan senjata.

Namun, sekutu melanggar aturan tersebut. Pasukan sekutu diam-diam bergerak meninggalkan Magelang menuju Ambarawa.

Letkol Isdiman mengadang pasukan sekutu. Namun sayang, usaha Letkol Isdiman membebaskan dua desa yang dikuasai sekutu dibayar dengan nyawanya.

Setelah Letkol Isdiman tewas, komando perang diambil alih oleh Kolonel Soedirman.

Kehadiran Soedirman di garis depan perang memberikan semangat bagi para pasukan TKR. Soedirman menyusun strategi dengan mencari titik lemah sekutu.

Soedirman menggunakan taktik gelar supit urang atau pengepungan rangkap dari kedua sisi agar musuh tidak dapat melarikan diri. Jalur komunikasi dan logistik pasukan sekutu juga diputus untuk mengurangi kekuatan militer.

olonel Soedirman dan pasukannya berhasil mendesak pasukan sekutu yang bersembunyi di Benteng Willem selama empat hari.

Pertarungan di Benteng Willem pada 15 Desember 1945 menjadi tanda kemenangan Indonesia atas pasukan sekutu. Sisa pasukan sekutu yang kalah mundur ke Semarang.

Keberhasilan para pejuang mempertahankan Ambarawa dari sekutu diperingati menjadi Hari Juang Kartika.

Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri merupakan simbol kekuatan militer Angkatan Darat Indonesia.

Selain itu, sejarah Pertempuran Ambarawa diabadikan di Monumen Palagan Ambarawa, museum yang berisikan barang-barang perang selama pertempuran Ambarawa.

Pertempuran Medan Area
Pertempuaran yang terjadi pada 10 Desember 1945. Sekutu mendarat di Medan pada 9 Oktober, yang dipimpin oleh Brigadir Jendral T.E.D Kelly, yang diboncengi oleh NICA. Para pejuang pada 13 Oktober telah siap membentuk Divisi Benteng, dan terjadi pertempuran pertama di Medan pada tanggal itu. Puncaknya pada 10 Desember 1945.

Sebelum istilah Medan area berkumandang, Jepang telah kalah pada perang dunia kedua dan seluruh pasukan Jepang di berbagai belahan dunia dilucuti, termasuk tentara Jepang yang menjajah Indonesia. Tanggal 14 September 1945, Mayor Greenhalgh, seorang perwira Sekutu datang ke Jakarta untuk pertama kalinya. Mayor Greenhalgh mempunyai tugas untuk mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu.

Pasukan Sekutu sampai di Indonesia pada tanggal 29 September 1945 dan bertugas untuk melucuti senjata tentara Jepang. Tugas ini dilakukan oleh Komando Pertahanan Sekutu di Asia Tenggara atau South East Asia Command (SEAC), yang berada di bawah pimpinan Lord Louis Mountbatten dan berpusat di Singapura.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Lord Mountbatten membentuk suatu komando khusus yang bernama Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. AFNEI memiliki tugas untuk menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang, membebaskan tawanan perang, melucuti dan mengumpulkan tentara Jepang untuk dipulangkan demi menjaga perdamaian setelah perang dunia kedua.

Bandung Lautan Api
Peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946 para penduduk Bandung membakar rumah mereka sebelum meninggalkan dan mengungsi ke daerah selatan Bandung, tak kurang dari 200.000 ribu rumah dibakar dan dalam waktu tujuh jam! Ini dimaksudkan agar mencegah tentara Sekutu dan NICA Belanda menggunakan Kota Bandung sebagai markas militer.

Perang Puputan
Perang ini dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai, yang terjadi pada 20 November 1946. Pasukan TKR bertempur habis-habisan dalam mengusir pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang.

Puputan adalah istilah dalam bahasa Bali yang mengacu pada ritual bunuh diri massal yang dilakukan saat perang daripada harus menyerah kepada musuh. Istilah ini berasal dari kata bahasa Bali "puput" yang artinya "tanggal" / "putus" / "habis / "mati".

Puputan yang terkenal di Bali adalah Puputan Jagaraga, dilakukan oleh Kerajaan Buleleng melawan pasukan kolonial Belanda setelah Raja Buleleng memberlakukan sistem tawan karang (menahan seluruh kapal asing yang berlabuh di dermaga Buleleng) terhadap kapal-kapal dagang Belanda, dan Puputan Margarana yang dipimpin oleh seorang serdadu Dewan Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK) kelahiran Bali bernama I Gusti Ngurah Rai untuk melawan aksi militer kolonial Belanda.

Agresi Militer Belanda I
adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi Produk merupakan istilah yang dibuat oleh Letnan Gubernur Jenderal Johandak berlaku lagi. Operasi militer ini merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati.

Kekalahan dari Jepang dalam Perang Asia Timur Raya menyebabkan Belanda harus meninggalkan Indonesia pada tahun 1942. Setelah itu, Indonesia dijajah oleh Jepang hingga pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan Kemerdekaannya.

Perjanjian resmi pertama yang dilakukan Belanda dan Indonesia setelah kemerdekaan adalah Perundingan Linggarjati. Van Mook bertindak langsung sebagai wakil Belanda, sedangkan Indonesia mengutus Soetan Sjahrir, Mohammad Roem, Susanto Tirtoprojo, dan A.K. Gani. Inggris sebagai pihak penengah diwakili oleh Lord Killearn. Namun, realisasi di lapangan tidak sepenuhnya berjalan mulus hingga Pada tanggal 15 Juli 1947, van Mook mengeluarkan ultimatum supaya RI menarik mundur pasukan sejauh 10 km dari garis demarkasi. Pimpinan RI menolak permintaan Belanda tersebut. Pada tanggal 20 Juli 1947, Van Mook menyatakan melalui siaran radio bahwa Belanda tidak terikat lagi pada hasil Perundingan Linggarjati. Kurang dari 24 jam setelah itu, Agresi Militer Belanda I pun dimulai.

Tujuan utama agresi Belanda adalah merebut daerah-daerah perkebunan yang kaya dan daerah yang memiliki sumber daya alam, terutama minyak. Namun sebagai kedok untuk dunia internasional, Belanda menamakan agresi militer ini sebagai Aksi Polisionil, dan menyatakan tindakan ini sebagai urusan dalam negeri. Pada saat itu jumlah tentara Belanda telah mencapai lebih dari 100.000 orang, dengan persenjataan yang modern, termasuk persenjataan berat yang dihibahkan oleh tentara Inggris dan tentara Australia.

Penugasan individu untuk meningkatkan keterampilan literasi dalam penerapan kehidupan sehari-hari (Kerjakan di buku latihanmu!)
1. Cari informasi tentang Agresi Militer Belanda II kemudian sajikan dalam bentuk peta pikiran!

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Bagaimana kegiatanya, menyenangkan bukan? Pekerjaan kalian yang sudah bagus dan luar biasa akan jauh lebih bermanfaat jika dilakukan presentasi atau di diskusikan dengan teman, orang tua, dan guru kalian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dan membangun pengetahuan baru.

Hasil diskusi dan presentasi yang sudah kalian lakukan dapat dijadikan sebagai motivasi diri untuk perbaikan pembelajaran yang akan datang. Masukan atau saran juga kritik yang membangun dapat membangun karakter dan pengetahuan diri yang lebih baik.

Nah, untuk mengetahui pemahaman pembelajaran yang sudah kalian simak dan lakukan, ada baiknya juga kalian melakukan refleksi atau merangkum kegiatan pembelajaran hari ini. Hal tersebut bertujuan untuk menguji pemahaman kompetensi diri terhadap pembelajaran daring yang kalian lakukan secara mandiri dari rumah. Refleksi ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan singkat. Seperti : 
Apa yang sudah saya pelajari hari ini? 
Dapatkah saya menguasai materi pembelajaran hari ini? 
Apa Manfaat yang saya dapatkan dengan mempelajari materi tersebut?

Demikian tayangan materi singkat Pembelajaran Jarak Jauh Tematik Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) St 2 (Bekerja Sama Mencapai Tujuan) Pb 5 dan 6 Tentang Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan untuk Kelas 6 SD. Untuk menguji pemahaman dan penguasaan kompetensi pembelajaran hari ini, lakukanlah kegiatan formatif berikut ini dengan menjawab soal yang terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dalam bentuk aplikasi google form.

“Lakukan dengan sungguh-sungguh setiap latihan seolah-olah ini adalah latihan kalian terakhir. Jangan pasrah pada hasil yang kalian peroleh, tapi lakukan prosesnya berulang kali hingga kamu bangga dan percaya diri"

Baca dan ikuti petunjuk soal yang disediakan. Jawab soal berikut dengan cermat agar bisa mengukur capaian kompetensi yang dimiliki.

Waktu pengerjaan dari Liang Solusi: 90:00 Menit!

Klik Saja untuk kalian yang ingin mengembangkan kompetensi melalui materi, penugasan dan penilaian soal formatif pada setiap pembelajaran

Setelah menyelesaikan soal tersebut, lihatlah skor perolehan kalian dan skor perolehan teman-teman kalian dari sekolah maupun antar sekolah pada form berikut ini!


Terima kasih sudah menyimak materi dan mengerjakan Pembelajaran Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) St 2 (Bekerja Sama Mencapai Tujuan) Pb 5 dan 6 Tentang Peristiwa Terkait Upaya Mempertahankan Kemerdekaan untuk Kelas 6 SD. Isi postingan ini tentu belum lengkap dan memberikan pembelajaran bermakna. 

Untuk itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas situs www.liangsolusi.com ini. Semoga materi dan evaluasi yang kami sajikan bermanfaat untuk kita semua. Salam solusi!

Kami sangat berterima kasih jika Anda berkenan membagikan postingan ini di sebelah kiri halaman ini! Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat setelah mengerjakannya. Semoga bertambah cerdas dan berkarakter.

#MerdekaBelajar
#CerdasBerkarakter
#Belajardarimanasaja
Baca Juga

0 comments:

Posting Komentar