Kepercayaan diri atau atau percaya diri adalah salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Orang yang percaya diri yakin akan kemampuannya serta memiliki pengharapan yang realistis. Bahkan ketika harapan itu tidak terwujud maka ia akan tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri dihampir seluruh bagian hidupnya, ia mengalami krisis diri, depresi, hilang kendali dan merasa tak berdaya menatap masa depan yang cerah.
Ada juga orang yang merasa belum percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi kesulitan atau keadaan tertentu.
Dalam kenyataannya, itu adalah hal normal dalam arti dialami oleh semua manusia. Lalu seberapa pentingkah kepercayaan diri? Mari kita dalami makna dari cerita berikut!
Di Cina, ada seorang anak disabilitas yang tidak punya tangan kanan sejak lahir, namun tangan kirinya normal. Sewaktu masih kecil, ia sering dihina dan diolok-olok oleh teman-temannya. la menjadi rendah diri (minder) karena kekurangannya itu.
Pada suatu hari, dia bertemu seorang guru beladiri (di Cina banyak orang keturunan Jepang yang ahli beladiri), dan Guru itu bertanya kepadanya.
Guru : Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya kamu menjadi percaya diri?
Anak disabilitas : (Jawabnya dengan semangat) Mau, saya sangat mau!
Akhirnya, anak disabilitas itu diajdikan murid dan diajari satu jurus kuncian dan ia diminta untuk terus mempraktikkannya. Hingga berminggu-minggu lamanya, murid itu terus menerus mempraktikkan satu jurus itu saja.
Pada minggu ke-16 murid itu merasa sudah pandai, la lalu berkata
Murid : Guru, tolong ajarkan kepada saya jurus yang lainnya.
Guru : Praktikkan jurus itu lagi, sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!
Setelah beberapa minggu, sang muridpun meberanikan diri kemduian mengatakan
Murid : Guru saya sudah ahli.
Guru : Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan tanding!, Apakah kamu sudah ahli? Kalau memang sudah ahli selanjutnya kamu bisa mempraktikannnya dengan lawan tandingmu.
Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurnya dan ia bisa mengalahkan pada lawan tandingnya dengan mudah.
Gurunya puas dengan hasil tersebut, dan berkata,
Guru : Baiklah, sekarang kamu akan saya daftarkan dalam pertandingan bela diri berkelas. Namun si murid berteriak,
Murid : Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus, tapi mengapa anda sudah mendaftarkan saya?
Guru : Tidak masalah!
Murid : (sang murid termenung dan berpikir) Oh, kalau saya didaftarkan ke suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena pertandingan masih 8 minggu lagi.
Ternyata tidak, dia hanya tetap diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua lawan tandingnya. Lalu ia berkata
Murid : Guru, apakah saya harus mengikuti pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?
Guru : Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya. (dengan nada tenang memberi keyakinan)
Murid yang disabilitas itu bertanya lagi.
Murid : Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?
Guru : Tidak! (Gurunya berkata dengan lantang).
Murid : Guru, kalau nanti saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.
Guru : (Gurunya memberikan semangat sambal menepuk bahu murid) Tidak masalah, kamu ikut saja.
Tibalah hari pertandingan itu. Si murid tersebut tetap hanya menggunakan satu jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika menghadapi lawan pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat.
Kemudian dia masuk babak semifinal dan berkata kepada gurunya,
Murid : Waduh guru ... sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, mohon guru …! tolong ajarkan saya jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi
Guru : (Gurunya menjawab dengan tegas) Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan lebih kuat.
Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat dikunci dengan cepat dan menyerah kalah. la berteriak merayakan kemenangannya
Akhirnya ia mencapai babak final. Kali ini lawannya adalah juara bertahan selama tujuh kali berturut-turut. Secara spontan ia berkata lagi kepada gurunya,
Murid : Waduh Guru .... Kali ini saya benar-benar tidak berkutik, dia juara bertahan dengan rekor tujuh kali mempertahankan gelarnya. Saya empat kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus, bagaimana saya bisa menang melawan dia? (Murid itu tampak mulai tertekan dan berkata) Tolong ajari saya jurus sakti yang baru, tolonglah saya guru!
Guru : Tidak! Kamu tetap masuk final hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi! (Tegas sang guru)
Ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah. Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa.
Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi pantai melihat ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah bintang dan rembulan.
Kemudian si murid bertanya kepada gurunya,
Murid : Guru, saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?
Guru : Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa Kedua, teknik kuncian kamu ini sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak punya tangan kanan”.
Menjadi diri sendiri bukan berarti seenaknya mau melakukan apa pun yang kita mau, namun pada arti yang sebenarnya, yaitu hidup sesuai dengan potensi yang kita miliki, potensi yang telah Tuhan anugrahkan kepada kita.
Jangan menjadi minder dan tidak percaya diri karena kekurangan/kelemahan kita. Mari pikirkan caranya agar kelemahan kita malah menjadi kekuatan buat kita.
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita motivasi yang berjudul “Yakin dan Percaya Dirilah, Semua Pasti Bisa!”. Semoga dengan adanya cerita motivasi tersebut dapat memberikan sebuah hikmah positif bagi kita semua dan semoga memberikan pembelajaran bermakna.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas situs www.liangsolusi.com ini. Semoga postingan yang disajikan bermanfaat untuk kita semua.
Mari berkolaborasi dan tebarkan perilaku baik dengan membagikan postingan ini di media sosial kalian! Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat setelah membacanya.
0 comments:
Posting Komentar