Sahabat Sejati Kerbau | Liang Solusi
Beranda Cerpen Informasi Soal Online Kelas VI Soal Online Kelas V Soal Online Kelas IV Soal PH Soal PTS Soal PAS Soal Matematika Soal Literasi Soal Numerasi Soal US Artikel Perangkat KBM Materi Kelas VI Materi Kelas V Materi Kelas IV Motivasi Solusi Profile Contact

Sabtu, 13 November 2021

Sahabat Sejati Kerbau

Sahabat Kerbau (Cerita Fiksi Insfirasi)
Cerita Fiksi
Memiliki teman sejati untuk berbagi kehidupan adalah hadiah terbaik dalam hidup. Teman sejati adalah teman yang akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi. Bersama mereka kita bisa menjadi sendiri seutuhnya dan mereka akan tetap mencintaimu tanpa syarat.

Persahabatan yang hebat tidak tergantikan oleh apapun. Mereka bisa menginspirasimu untuk tumbuh menjadi versi dirimu yang lebih baik. Nah, cerita pendek kali ini bisa menjadi motivasi dalam persahabatanmu. Yuk disimak dan praktikkan pesan moral yang tersaji!


Di sebuah hamparan sawah yang luas, petani memanen hasil pertanian yang ditanam beberapa bulan sebelumnya. Sebagain besar petani membudidayakan padi sebagai tanaman pokok penduduk setempat. Selain bertani mereka juga beternak. Beragam hewan ternak yang digembalakan secara liar. Lahan perbukitan yang luas menjadi minat tersendiri berternak sapi.

Sawah yang luas berdampingan dengan hamparan rumput diperbukitan menjadi pemandangan alami yang disajikan alam.

Setelah waktu panen tiba, kebiasaan penduduk setempat mengembalakan hewan ternaknya ke lahan mereka. Tentu setelah panen, ada sisa-sisa rumput liar, bulir, dan batang padi menjadi menu sebagian hewan.

Sapi, kambing, kerbau, dan burung-burung besar maupun kecil girang melihat limpahan makanan. Dari sinilah cerita mereka dimulai!
Beragam hewan ternak
Mula-mula hewan-hewan yang merumput dan mengais biji-bijian itu tidak berani mendekat kepada seekor Kerbau. Kerbau yang bertubuh besar dan kekar itu kelihatannya sombong. Sesungguhnya tidak! Kerbau itu suka bergaul, sopan dan ramah ramah. Hewan-hewan yang mengenalnya selalu dekat dan akrab dengan sang Kerbau. Burung pipit dan jalak biasa betengger di punggungnya. Kambing dan sapi pun sering ngobrol bersamanya.

"Bernyanyilah kamu, Pipit dan Jalak," kata sang Kerbau. Pipit dan Jalak itu pun bernyanyi bersahut-sahutan. Sang Kerbau duduk tenang sambil mengunyah rumput.

"Bernyanyilah kamu, Sapi dan Kambing," kata sang Kerbau.

Sapi dan Kambing itu pun melenguh dan mengembik bersamaan. Sang Kerbau tersenyum. Ia suka mendengar suara yang indah dan lembut. Suara-suara itu seolah-olah memberinya kekhidmatan dan ketenangan. Suatu hari seekor gagak hinggap di sebuah pohon dekat sang Kerbau merumput.

"Gaaak...., gaaak..., gaaak...." Sang Kerbau bangkit dan membelalakkan mata ke arah suara itu. Ia tidak suka mendengar suara keras, parau, dan datar itu. "Hai, Gagak! Sudah kubilang jangan bersuara! Suaramu seperti drum pecah yang menggelinding, memekakkan dan memusingkan kepala.

"Ayolah pergi!" bentak sang Kerbau
Gagak pun menyapa, "Aku hanya menanyakan, bolehkah berkenalan dengan kau?
Gaaak..., gaaak..., gaaak...!" teriak Gagak.
"Tidak!" jawab Kerbau tegas.

Burung berparuh tajam dan berbulu hitam itu terbang menjauh. Suaranya yang serak makin lama makin lemah, dan akhirnya tidak terdengar oleh Kerbau. Barulah Kerbau merasa tenang, apalagi di sampingnya terdengar kambing, dan di punggungnya terdengar nyanyian pipit dan jalak bersahut-sahutan.

Suatu siang, ketika hewan-hewan asyik menikmati makanan, tiba-tiba sang Kerbau meronta-ronta. Ia melompat, menggoyang kepala dan berkali-kali mengusap mata dengan kaki depannya. Hewan-hewan yang sedang merumput itu mengira sang Kerbau mengamuk, tetapi kemudian terdengar hewan kekar itu minta tolong.

"Tolooong..., tolooong....! Ada sesuatu yang menusuk mataku. Aku tidak bisa melihat apa-apa" teriaknya berkali kali.
"Apa yang terjadi atas dirimu, Kerbau?" tanya Sapi.
"Tiuplah mataku. Aku merasa sangat panas," kata Kerbau. "Ah, tak mau, ah! Aku takut penyakitmu menular ke mataku," jawab Sapi.
"Apa yang terjadi atas dirimu, Kerbau?" tanya Kambing.
"Jilatlah mataku, Kambing. Mataku kemasukan sesuatu, pinta Kerbau. "Ah, tidak mau, ah! Penyakitmu menular ke mulutku,” tolak Kambing. 
"Apa yang terjadi atas dirimu, Kerbau?" tanya Pipit dan Jalak.
"Patuklah mataku supaya benda yang menusuk-nusuk mataku keluar."
"Ah, tidak mau, ah! Paruhku bisa patah karena benda itu," jawab kedua burung itu.

Sang Kerbau berkali-kali menggosok-gosokkan matanya di pematang. Benda aneh itu tidak juga mau keluar. Kemudian ia berguling-guling di tanah sambil menangis meraung-raung. Raungan yang keras itu terdengar oleh gagak yang sedang melayang-layang di udara. Burung hitam itu segera mendekati asal suara itu.

"Ternyata kau, Kerbau! Bahaya apa yang menimpamu?"
tanya Gagak yang mencoba mendekati Kerbau.

Kerbau yang kesakitan itu diam saja. la tidak melihat siapa yang bertanya, tetapi ia tau hewan yang mendekatinya adalah Gagak. Sang Kerbau hanya bisa menangis menahan ras sakit. la tidak hirau dengan burung yang dibencinya itu.

Burung gagak sangat kasihan melihat kerbau yang kekar itu menahan rasa sakit. la termenung memikirkan sesuatu. Tiba-tiba ia meloncat dan hinggap di kepala kerbau. Kemudian menunduk lalu mematukkan paruhnya ke mata Kerbau. Apa itu? la berhasil mengeluarkan rumput jerami yang melengket di mata Kerbau. Kerbau itu merasakan sakit matanya berkurang la mencoba mengerdip lalu perlahan-lahan membuka mata. Dilihatnya gagak yang dilarangnya bersuara itu berdiri di depannya.

"Hampir saja kamu buta. Jerami inilah penyebabnya, gaaak.... gaaak..., gaaak...!" kata gagak sambil memperlihatkan selembar jerami kering.

"Maafkan aku, Gagak!" kata sang Kerbau. "Aku salah duga. Aku kira penampilan yang buruk, buruk pula sifatnya. Ternyata kaulah sahabat yang baik. Sahabat yang baik adalah sahabat dalam suka dan duka.

Semua orang pasti ingin memiliki sahabat yang setia. Seorang sahabat sejati lebih dari sekadar teman. Persahabatan adalah hubungan pertemanan yang selalu ada saat suka maupun duka. Mereka yang memiliki sahabat sejati, pasti pernah memiliki kisah dan kenangan yang pernah dilalui bersama sang sahabat.

Namun, tak jarang masalah sepele menjadikan persahabatan tersebut renggang. Kendati begitu, persahabatan tangguh bisa melewati batas tempat dan waktu.

Meski terkadang harus berpisah, banyak cerita suka maupun duka bersama sahabat yang akan dan selalu membekas di hati. Sahabat sejati adalah mereka yang berbagi suka, duka, dan mau berjuang bersama-sama. Jadilah dirimu sendiri. Sahabat sejati pasti akan menerima kamu apa adanya.


Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita fiksi insfirasi yang berjudul “Sahabat Sejati Kerbau”. Semoga dengan adanya cerita fiksi tersebut dapat memberikan sebuah hikmah positif bagi kita semua dan semoga memberikan pembelajaran bermakna.

Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas situs www.liangsolusi.com ini. Semoga postingan yang disajikan bermanfaat untuk kita semua.

Mari berkolaborasi dan tebarkan perilaku baik dengan membagikan postingan ini di media sosial kalian! Budayakan meninggalkan komentar dan sebarkan jika bermanfaat setelah membacanya.

0 comments:

Posting Komentar