Pada suatu hari di hutan yang lebat, ada seekor tikus kecil yang sedang mencari makanan. Ia melompat-lompat di antara semak-semak dan rumput, mencari biji-bijian yang jatuh dari pohon-pohon. Namun, tiba-tiba ia terjebak dalam perangkap dan tidak bisa keluar.
Tikus itu merengek-rengek kesakitan dan berusaha keras untuk melepaskan diri, tetapi tidak berhasil. Tiba-tiba, datanglah seekor ular besar yang melihat kejadian tersebut. Ular itu mendekat dan bertanya kepada tikus, "Apa yang terjadi?"
Tikus menjawab dengan sedih, "Saya terjebak dalam perangkap dan tidak bisa keluar. Tolong bantu saya!"
Ular itu tersenyum dan berkata, "Tentu saja saya akan membantu Anda. Tapi saya punya satu syarat."
Tikus bertanya, "Syarat apa?"
Ular itu menjawab, "Saya lapar dan belum makan sepanjang hari. Saya akan membebaskanmu dari perangkap ini jika kamu bersedia menjadi makanan saya."
Tikus merasa takut, tetapi ia tidak punya pilihan lain. Akhirnya, ia setuju dengan syarat ular tersebut.
Ular itu dengan sigap membebaskan tikus dari perangkap, dan tikus melompat-lompat kegirangan. Namun, ketika tikus hendak pergi, ular itu menangkapnya dengan cepat dan menelannya.
Tikus itu tewas, dan ular itu merasa puas karena mendapatkan makanan. Namun, pada akhirnya, ular itu juga harus membayar harga yang mahal karena perilaku kejamnya. Tak lama kemudian, ia terperangkap oleh perangkap yang lebih besar dan tidak bisa keluar. Ia merengek-rengek kesakitan, dan tidak ada yang membantunya. Ular itu akhirnya mati kelaparan, kesepian, dan tertekan.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya berperilaku baik dan jujur terhadap orang lain. Perlakuan kejam akan membuat kita mendapatkan keuntungan sesaat, tetapi pada akhirnya, kita juga akan membayar harga yang mahal untuk tindakan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar