Di pinggir pantai Titi Bahu, seorang wanita tua duduk di bawah pohon besar yang rindang. Dia menatap ke arah laut yang biru jernih dan menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus.
"Indah sekali pemandangan di sini," gumam wanita tua itu sambil tersenyum. "Sudah puluhan tahun aku hidup di sini, dan keindahan alam di Titi Bahu selalu membuatku terpesona."
Di kejauhan, wanita itu melihat sebuah kapal nelayan sedang merapat ke pantai. Dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kapal itu. Ketika dia sampai di sana, seorang nelayan sudah menunggunya.
"Bu, mau ikut naik kapal ke Pulau Padasan?" tanya nelayan itu.
Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Dia sudah lama ingin mengunjungi Pulau Padasan yang terkenal dengan keindahan pemandangannya.
Perjalanan ke Pulau Padasan memakan waktu sekitar setengah jam. Selama perjalanan, wanita itu menikmati pemandangan laut yang luar biasa indah. Air laut yang jernih dan biru, karang-karang yang menjulang tinggi di bawah permukaan air, serta ikan-ikan berwarna-warni yang berenang di antara karang, semuanya menambah keindahan pemandangan.
Sesampainya di Pulau Padasan, wanita itu langsung terpesona dengan keindahan pantai yang dihadapinya. Pasir putih yang bersih, air laut yang jernih, dan ombak yang tenang membuatnya merasa seperti berada di surga kecil.
Wanita itu menghabiskan sepanjang hari di Pulau Padasan, menikmati keindahan alam yang ada di sana. Dia berjalan-jalan di sepanjang pantai, berenang di laut yang biru jernih, dan memanjat bukit kecil untuk menikmati pemandangan yang lebih indah lagi.
"Terima kasih, Titi Bahu," gumam wanita itu ketika dia kembali ke rumahnya di tepi pantai. "Kamu selalu memberiku keindahan yang luar biasa, dan aku akan selalu mencintaimu."
0 comments:
Posting Komentar