Di tengah hutan yang lebat dan berwarna-warni, hiduplah seekor kalajengking bernama Kalo. Kalo memiliki tubuh yang keras dan ditutupi oleh cangkang keras berwarna cokelat. Ia tinggal di dalam sebuah gua di antara batu-batu besar. Meskipun Kalo terlihat menakutkan dengan cakarnya yang tajam dan ekornya yang beracun, sebenarnya ia memiliki hati yang baik dan suka menjaga keramahan.
Tak jauh dari gua Kalo, tinggal seorang kelabang bernama Kela. Kela memiliki tubuh ramping yang dililiti oleh kulit berwarna hijau cerah. Dia tinggal di antara rerimbunan tanaman dan biasanya terlihat berjemur di bawah sinar matahari. Kela sangat waspada dan cepat dalam bergerak, tetapi di balik sikap waspada itu, ia juga memiliki sifat penuh keingintahuan.
Suatu hari, hujan deras turun di hutan itu. Kalo merasa khawatir karena guanya mungkin akan tergenang air. Sementara itu, Kela merasa senang karena hujan memberinya kelembaban yang ia butuhkan. Namun, hujan terus turun dengan derasnya dan air mulai merembes masuk ke gua Kalo. Kalo merasa cemas dan bingung harus pergi ke mana.
Tidak jauh dari situ, Kela melihat kondisi Kalo yang sulit. Meskipun mereka berbeda, Kela merasa iba dan ingin membantu. Dengan gerakan gesitnya, Kela mendekati gua Kalo dan menawarkan bantuan. Kela mengajak Kalo untuk mengungsi ke tempat tinggi bersamanya, di atas batu-batu besar di dekat gua.
Awalnya, Kalo ragu menerima tawaran bantuan dari kelabang, karena biasanya mereka tidak bersahabat. Namun, melihat kebaikan dalam tindakan Kela, hati Kalo luluh. Dengan perlahan dan hati-hati, Kalo bergerak keluar dari gua dan mengikuti Kela ke tempat tinggi.
Selama berhari-hari hujan terus turun, Kalo dan Kela menghabiskan waktu bersama di tempat tersebut. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman hidup mereka yang berbeda. Kalo belajar bahwa tidak semua kelabang jahat, dan Kela menyadari bahwa tidak semua kalajengking berbahaya.
Ketika hujan akhirnya berhenti dan matahari kembali bersinar, Kalo dan Kela merasa memiliki ikatan persahabatan yang kuat. Mereka menyadari bahwa persatuan dalam perbedaan bisa membawa keajaiban. Dari waktu itu, kalajengking dan kelabang di hutan tersebut hidup berdampingan dengan damai, saling membantu dan belajar satu sama lain.
Kalajengking Kalo dan Kelabang Kela menunjukkan bahwa meskipun berbeda, persahabatan dan kebaikan hati bisa mengatasi perbedaan dan mempererat hubungan.
0 comments:
Posting Komentar