Mengapa Ulat Bulu Dapat Menyebabkan Kulit Gatal?

Kehadiran bulu-bulu halus pada ulat bulu yang menutupi tubuhnya menjadi makhluk yang menarik. Hal tesebut menimbulkan tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Di alam liar, ulat bulu menggunakan bulu-bulunya sebagai pertahanan diri terhadap predator. Namun, bagaimana jika bulu-bulu tersebut mengenai tubuh atau kulit kita?

Bulu pada ulat bulu sebenarnya adalah struktur yang disebut setae. Setae ini terlihat seperti bulu-bulu halus yang menutupi tubuh ulat. Setiap seta memiliki rambut kecil yang disebut urticating hair atau bulu urtikaria. Bulu-bulu ini memiliki ujung yang tajam dan berisi zat-zat iritan yang dapat menyebabkan iritasi kulit pada manusia dan hewan lainnya.

Fungsi utama bulu urtikaria adalah untuk bertindak sebagai pertahanan diri. Ketika ulat bulu merasa terancam, mereka dapat melepaskan bulu-bulu ini sebagai respons pertahanan. Bulu-bulu tersebut bisa terlepas dan melayang di udara atau menempel pada kulit predator atau ancaman potensial.

Zat iritan dalam bulu urtikaria dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit yang terkena. Respons ini bertujuan untuk membuat predator atau ancaman lainnya menjauh, memberikan kesempatan bagi ulat bulu untuk melarikan diri atau berlindung.

Zat iritan dalam setae ulat bulu terdiri dari protein-protein yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh manusia. Ketika protein ini bersentuhan dengan kulit, sistem kekebalan tubuh merespons dengan melepaskan histamin, yang pada gilirannya menyebabkan gejala alergi seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan.

Selain itu, setae juga dapat berperan sebagai mekanisme pertahanan diri. Ketika ulat bulu merasa terancam, mereka dapat melepaskan setae ke udara atau menempelkannya pada kulit predator. Hal ini dapat membuat predator merasa tidak nyaman atau bahkan mengalami reaksi alergi, memberi kesempatan bagi ulat bulu untuk melarikan diri.

Reaksi gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan ulat bulu sebagian besar merupakan respons terhadap zat-zat iritan yang terkandung dalam setae. Tingkat sensitivitas kulit individu dapat bervariasi, sehingga tidak semua orang akan merasakan gatal dengan intensitas yang sama setelah kontak dengan ulat bulu.

Apakah kalian pernah kena bulu ulat bulu? 
Jika kalian pernah, apa solusi yang kalian lakukan, ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya!

Temukan cerita fiksi insfirasi lainnya disini!